Dapat Kucuran Modal, BPD DIY Siap Naik Kelas Tahun Depan

Bisnis.com,15 Apr 2015, 01:27 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Bank BPD-DIY/Ilustrasi-id.wikipedia.org
Bisnis.com, JAKARTA - PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan bisa memiliki modal di atas Rp1 triliun pada 2016 melalui injeksi modal dari pemegang saham dan penambahan modal dari laba ditahan.
 
Bambang Setiawan, Direktur Utama BPD DIY, menjelaskan hingga 2014 pemeang saham telah menyetor modal sebesar Rp559,4 miliar dari modal dasar sebanyak Rp1 triliun. "Sisanya 2015 dan 2016 tapi kami harap 2016 sudah tuntas sehingga bias masuk BUKU II," ujarnya saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Selasa (14/4/2015).
 
Per Desember 2014, modal inti BPD DIY mencapai Rp816,394 miliar sehingga perlu menambah modal sebesar Rp183,6 miliar untuk naik kelas menjadi BUKU II.
 
Dia merinci, dari seluruh pemegang saham hanya Kabupaten Sleman yang telah menunaikan komitmen penyetoran modal. Kabupaten Sleman memiliki saham sebesar 25,79% di BPD DIY dan jumlah modal yang telah disetor sebanyak Rp148,2 miliar.
 
Sementara itu, pemegang saham lain belum menunaikan komitmen setoran modal. Rentang jumlah komitmen modal yang harus disetor yakni Rp20 miliar-Rp276,5 miliar. Adapun pemegang saham lain yakni Pemerintah Provinsi DIY (41,37%), Pemerintah Kota Yogyakarta (5,23%), Pemerintah Kabupaten Bantul (12,79%), Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul (8,46%), dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (6%).
 
Bambang menjelaskan selain dari setoran modal dari pemegang saham, BPD DIY juga akan menggunakan sisa laba tahun lalu untuk penambahan modal. Sepanjang 2014, BPD DIY meraup laba bersih Rp 156,16 miliar dan 70% di antaranya dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.
 
Menurut Bambang, perseroan perlu mendapat suntikan modal karena kinerja penyaluran kredit selalu lebih tinggi dibandingkan industri. Sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah BPD DIY tumbuh 26,7% menjadi Rp5,19 triliun. Adapun, pada tahun ini pertumbuhan kredit ditargetkan mencapai 28%-30%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini