Bisnis.com, PADANG—Manajemen Bank Nagari (PT BPD Sumatra Barat) menyerahkan kasus pembobolan uang nasabah di bank tersebut sebesar Rp350 juta kepala kepolisian.
Direktur Umum Bank Nagari Amrel Amir mengatakan manajemen menunggu hasil pengusutan kasus pembobolan tabungan nasabah Bank Nagari asal Bukittinggi senilai Rp350 juta.
“Prosesnya sekarang di kepolisian, kami tunggu dulu apa hasilnya, karena secara prosedur tidak ada yang salah,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (15/4/2015).
Amrel enggan berkomentar banyak mengenai kasus tersebut. Dia juga tidak mau berspekulasi dengan kemungkinan adanya keterlibatkan “orang dalam” atau di internal bank dalam aksi pembobolan itu.
Apalagi, proses penarikan dilakukan sesuai prosedur umum di bank. Namun, imbuhnya, manajemen siap meningkatkan sistem keamanan simpanan nasabah.
Sebelumnya, nasabah Bank Nagari cabang Bukittinggi atas nama Edison melaporkan kehilangan uang senilai Rp350 juta di bank tersebut.
Menurutnya, dari penjelasan Kepala Kantor cabang Bank Nagari Bukittinggi disertai bukti penarikan, seseorang mengaku Edison melakukan pengambilan uang dengan menggunakan buku tabungan di Kantor Bank Nagari cabang Solok pada, Jumat (10/4/2015).
Tabungan itu ditarik dua kali dengan nominal masing-masing Rp50 juta dan Rp300 juta. Saat pengambilan uang, orang yang mengaku Edison itu menggunakan buku tabungan palsu dan kartu tanda penduduk (KTP) palsu.
“ATM ada sama saya, buku tabungan juga. Artinya buku tabungan yang ada sama pelaku itu palsu. Ada apa dengan sistem keamanan Bank Nagari,” katanya, Rabu (15/4/2015).
Dia mengaku aneh dengan sistem kerja Bank Nagari, karena fotokopi KTP yang digunakan pelaku berbeda dengan foto dan tanda tangan di KTP asli yang dimilikinya.
“KTP yang digunakan juga palsu, wajahnya bukan wajah saya, tanda tangannya pun tidak sama, tapi bisa ambil uang, ini kan aneh,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel