Kotawaringin Barat Bakal Bangun Monumen Keselamatan Penerbangan

Bisnis.com,15 Apr 2015, 10:55 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 dipindahkan dari Kapal Crest Onyx ke tempat penyimpanan barang bukti di Pelabuhan Kumai, Kalteng, Minggu (11/1)./Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, KOTAWARINGIN BARAT - Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bakal membangun tugu peringatan tragedi jatuhnya maskapai AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501.

Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar mengatakan monumen peringatan itu dinamai Monumen Keselamatan Penerbangan yang dibangun di pantai Utar Kumai.

Peletakan batu pertama akan dilakukan pada Rabu (15/4/2015). Dia menuturkan monumen ini bisa dimanfaatkan oleh keluarga korban dan segenap masyarakat yang akan melakukan tabur bunga setiap tahunnya.

"Monumen Keselamatan Penerbangan dengan maksud memfasilitasi keluarga korban untuk melakukan tabur bunga tiap tahun pada 28 Desember," ucapnya dalam Acara Peletakan Batu Pertama Monumen Keselamatan Penerbangan dan Penghargaan dalam Operasi SAR AirAsia QZ 8501 di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (15/4/2015).

Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengapresiasi penyelenggaran acara tersebut. Dalam kesempatan itu, dia juga akan memberikan penghargaan sebagai ucapan terima kasih kepada seliruh unsur yang telah membantu pencarian pesawat milik AirAsia yang terbang dengan tujuan Singapura itu.

Selain, memberikan penghargaan berupa piagam dan cinderamata, dia juga menyerahkan bantuan berupa uang kepada tiga nelayan yang dianggap berjasa menemukan letak jatuhnya AirAsia QZ 8501.

"Kami ingin menberikan cinderamata sebagai bentuk apresiasi penghargaan yang mungkin tidak sebanding dengan misi kemanusiaan yang telah dijalankan," katanya.

Acara di Kantor Bupati Kotawaringin Barat ini juga dihadiri Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB. Soelistyo, pemerintah daerah, perwakilan keluarga korban, nelayan, perwakilan duta besar negara tetangga, dan sejumlah unsur terkait yang membantu pencarian dan evakuasi korban QZ 8501 selama dua setengah bulan.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini