Genjot Daya Saing, Jabar Aktifkan Lagi Badan Sertifikasi Profesi

Bisnis.com,17 Apr 2015, 16:55 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana & Wisnu Wage
Pekerja profesional/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Guna meningkatkan daya saing tenaga kerja saat pasar bebas Asean, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat kembali mengaktifkan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Hening Widiatmoko menyatakan pengaktifan kembali BKSP agar proses sertifikasi profesi tenaga kerja bisa cepat karena pasar bebas Asean segera diberlakukan.

“BKSP ini koordinasinya harus berjalan dengan baik. Harus bisa membuat kesempatan untuk membuka peluang secara massal memberikan kesempatan mensertifikasi kompetensi tenaga kerja,” katanya, Jumat (17/4/2015).

Meski pengaktifan BKSP mepet, pihaknya akan terus berupaya seoptimal mungkin untuk melakukan persiapan sertifikasi profesi bagi pekerja.

Dalam pelaksanaanya, pihaknya akan mendahulukan sektor yang paling siap dan memiliki peluang untuk berkompetisi, yaitu sektor pariwisata dari bidang perhotelan dan restoran.

“Dari delapan profesi yang memiliki sertifikasi, yang paling siap di Jabar untuk dilakukan fasilitasi uji kompetensi sertifikasi yakni sektor pariwisata bidang perhotelan dan restoran,” ujarnya.

Dalam fasilitasi uji kompetensi sertifikasi tersebut, Disnakertrans bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar.

“Sertifikat kompetensi nantinya diakui dan bisa mengisi lowongan pekerjaan di negara-negara Asean,” katanya.

Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Ketenagakerjaan/SDM, Jasa Pendidikan, dan Pelatihan Ari Hendarmin mengatakan keberadaan BKSP penting diaktifkan mengingat agenda sertifikasi harus segera dilakukan seluruh stakeholder seiring mendekatnya agenda pasar bebas Asean.

“Kami yakin jika BKSP sudah disahkan maka proses sertifikasi kompetensi dapat berjalan. Meski demikian, hal tersebut bisa berjalan lancar juga jika ditopang dengan anggaran yang cukup besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini