Fahmi Idris Luncurkan Dua Buku Tentang Dinamika Politik Indonesia

Bisnis.com,17 Apr 2015, 01:13 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Fahmi Idris/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, Kamis (16/4/2015) malam, meluncurkan dua buku hasil karyanya yang berisi tentang peran saudagar dalam pembangunan dan dinamika politik Indonesia.

Kedua buku itu masing-masing berjudul "Saudagar Dalam Lintasan Sejarah Politik Indonesia" dan "Konflik Interpretasi Konstitusi".

Buku pertama merupakan hasil pengamatan tokoh senior Partai Golkar itu atas sebuah realita bahwa dalam kontestasi menduduki jabatan politik, kaum saudagar memiliki peluang lebih besar dari kaum lainnya yang tidak memiliki cukup kemampaun finansial.

Pada era kebangkitan nasional, kaum saudagar umumnya memberikan dukungan finansial pada berbagai aktivitas kaum pergerakan, parpol dan kegiatan penyediaan dana pendidikan bagi para pelajar sebagaimana ditulis dalam buku itu.

Sedangkan buku kedua berupa catatan Fahmi Idris sebagai politisi yang mengalami langsung dinamika politik praktis dan konflik interpretasi konstitusi pasca rezim Soeharto.

"Buku ini merupakan catatan atas dinamika politik yang terjadi pada masa-masa awal reformasi," ujar Fahmi dalam sambutannya di depan ratusan undangan yang hadir, Kamis (16/4/2015).

Fahmi kemudian menceritakan bahwa saat awal reformasi kehidupan politik sangat riuh dan konflik interpretasi konstitusi pun terjadi. Konflik itu, ujarnya, dilatarbelakangi kepentingan masing-masing.

Sejumlah tokoh tampak hadir pada acara peluncuran buku tersebut seperti Wapres Jusuf Kalla, Ketua DPD Irman Gusman dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursidan Baldan.

Beberapa mantan menteri pada era Orde Baru dan era reformasi juga terlihat dalam acara tersebut seperti mantan Menaker Abdul Latief, mantan Menko Ekuin Ginanjar Kartasasmita dan mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto yang juga Ketua Umum Partai Hanura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhina Wulandari
Terkini