Selama Kuartal II/2015 Bank Lebih Pilih Instrumen Bank Indonesia

Bisnis.com,17 Apr 2015, 02:51 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
industri perbankan lebih memilih menempatkan kelebihan likuiditas pada instrumen Bank Indonesia./Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menuturkan bahwa industri perbankan lebih memilih menempatkan kelebihan likuiditas pada instrumen Bank Indonesia.

Dia mengungkapkan prioritas pertama dalam menempatkan kelebihan likuiditas pada kuartal II/2015 adalah sertifikat Bank Indonesia (SBI), kemudian penempatan pada fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) dan surat berharga negara (SBN).

Dalam Survei Perbankan Kuartal I/2015 yang dirilis BI, proporsi alokasi penempatan kelebihan likuiditas pada SBI sebesar 14,9% year on year atau Rp85,89 triliun hingga Februari 2015, kemudian pada Fasbi sebesar 20,5% atau Rp118,45 triliun, dan pada SBN sebesar 64,6% atau Rp373,22 triliun.

"Prioritas pertama masih dalam SBI," ungkanya, Kamis (16/4/2015).

Sementara itu, BI menilai kondisi likuiditas perbankan lebih dari memadai seperti tercermin pada pertumbuhan DPK pada Februari 2015 tercatat sebesar 15,2% y-o-y dan fungsi intermediasi tumbuh 12,2% y-o-y. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai sebesar 21,3%.

Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk Haryono Tjahjarijadi mengungkapkan lebih memilih menempatan ekses likuiditas pada sertifikat Bank Indonesia daripada menempatkan pada bank lain. Haryono menuturkan penempatan dana pada SBI ataupun pada bank lain, disebabkan karena rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) yang melonggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Eries Adlin
Terkini