Wuih! Kepala Negara Peserta KAA Dapat 10 Cendera Mata

Bisnis.com,19 Apr 2015, 13:57 WIB
Penulis: Lili Sunardi
Delegasi Asian African Senior Official Meeting (SOM) mengikuti sesi foto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (19/4/2015). Rangkaian kegiatan KTT Asia Afrika 2015 tersebut akan diikuti delegasi dari 89 Negara dan dimulai Minggu (19/4/2015) hingga Jumat (24/4/2015) di Jakarta dan Bandung./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyiapkan 10 cendera mata yang akan diberikan kepada seluruh pimpinan negara dan delegasi peserta Konfrensi Asia Afrika (KAA).

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan pihaknya masih menyeleksi cendera mata apa saja yang akan diberikan kepada seluruh pimpinan negara dan delegasi KAA. Pasalnya, banyak pihak yang ingin memberikan produknya sebagai cendera mata dalam kegiatan yang diselenggarakan secara rutin tersebut.

“Sekarang masih diseleksi, kan masih ada waktu. Mungkin yang kami pilih nanti 10 item untuk cendera mata, seperti batu akik, batik, tenun, kopi, dan keris,” katanya di Jakarta Convention Center, Minggu (19/4/2015).

Arief menuturkan seluruh cendera mata yang diberikan kepada peserta KAA merupakan produk unggulan nasional, karena pemerintah ingin memanfaatkan penyelenggaraan KAA untuk mempromosikan Indonesia.

Kementerian Luar Negeri sebelumnya menyebutkan menyediakan cendera mata berupa cerita Bandung sejak KAA pertama hingga saat ini, konsep New Bandung, dan kerajinan tangan seperti angklung, serta batu akik yang telah menjadi budaya nasional.

Bandung sendiri memang ingin memanfaatkan perayaan 60 tahun KAA di Jakarta dan Bandung untuk perayaan besar. Ibu Kota Jawa Barat itu berencana melakukan rangkaian kegiatan untuk menyambut para peserta KAA.

Perayaan 60 tahun KAA sendiri digelar pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Agenda rutin itu akan menyelenggarakan pertemuan mulai dari level direktur jenderal, menteri, hingga kepala negara.

KAA pertama kali diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Pertemuan ini diadakan dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini