KAA 2015: Perdagangan Tumbuh 26%, Indonesia-Ethiopia Tingkatkan Kerjasama

Bisnis.com,20 Apr 2015, 12:52 WIB
Penulis: Ana Noviani
Delegasi Asian African Senior Official Meeting (SOM) mengikuti sesi foto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (19/4/2015). Rangkaian kegiatan KTT Asia Afrika 2015 tersebut akan diikuti delegasi dari 89 Negara dan dimulai Minggu (19/4/2015) hingga Jumat (24/4/2015) di Jakarta dan Bandung./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Indonesia dan Ethiopia sepakat untuk mengembangkan kerja sama ekonomi, khususnya perdagangan yang nilainya diproyeksi lebih dari US$70 juta per tahun.

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A.M. Fachir menuturkan potensi kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Ethiopia cukup besar. Saat ini, dua perusahaan Indonesia berinvestasi di Ethiopia.

"Ada dua perusahaan, salah satunya Indofood," katanya seusai menggelar pertemuan bilateral dengan Wamenlu Ethiopia Berhane Gebre Christos di sela gelaran Konferensi Asia Afrika, Senin (20/4).

Selain investasi, hubungan dagang Indonesia-Ethiopia juga dinilai prospektif. Apalagi surplus dagang ada di pihak Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai perdagangan kedua negara meningkat 26% pada 2014, dari US$57,37 juta pada 2013 menjadi US$72,39 juta pada tahun lalu.

"Potensi kerjasama ekonomi dan perdagangan cukup besar, karena itu harus dimanfaatkan. Data kita, trade volume US$70 juta, menurut mereka lebih besar lagi US$300 juta karena banyak barang kita datang dari negara ketiga," tuturnya.

Menurut Fachir, negara ketiga dalam hubungan dagang Indonesia, salah satunya adalah Djibouti.

"Kalau benar nilai perdagangan sampai US$300 juta, berarti potensinya besar," pungkasnya.

Sejauh ini produk ekspor Indonesia ke Ethiopia antara lain mencakup minyak sawit mentah (CPO), produk kertas, sabun, peralatan listrik, tekstil, dan karet.

Ethiopia merupakan negara berpenduduk terbesar ke-2 di Afrika dengan jumlah penduduk hampir 100 juta orang dan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas 10% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini