Bisnis.com, JAKARTA -- Kelompok bank swasta nondevisa hingga Februari 2015 mencatat pertumbuhan kredit paling tinggi dibandingkan dengan lima kelompok bank lain.
Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, per Februari 2015 kredit kelompok bank ini mencapai Rp125,853 atau tumbuh 22,91% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rerata industri sebsar 12,17%.
Kelompok bank swasta nondevisa terdiri dari 29 bank dengan komposisi 28 bank memiliki aset di bawah Rp50 triliun. Sebanyak 6 bank bahkan tercatat memiliki aset di bawah Rp10 triliun.
Pertumbuhan kredit kelompok bank ini ditunjang oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga lebih tinggi dari industri. DPK Kelompk bank swasta nondevisa naik 18,59%, lebih tinggi dari industri sebesar 15,20%.
Di samping DPK, tingkat permodalan kelompok bank swasta nondevisa juga sangat solid. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 23,49%, lebih tinggi dibandingkan industri sebesar 21,26%.
Kendati kredit tumbuh paling tinggi, kelompok bank swasta nondevisa mencatat penurunan laba bersih sebesar 7,21% menjadi Rp347 miliar. Ini didorong oleh beban bunga yang naik lebih tinggi dibandingkan pendapatna bunga, tercermin dari penurunan net interest margin (NIM) sebesar 107 basis pon menjadi 6,34%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel