Bisnis.com, JAKARTA—Bank Syariah Mandiri (BSM) membidik potensi low cost fund dari pembayaran gaji karyawan Kementerian Agama RI.
Potensi tersebut dimungkinkan menyusul penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) mengenai Penyaluran Belanja Pegawai, Dana Bantuan dan Pemanfaatkan Layanan Jasa/Produk Perbankan lainnya antara BSM dan Depag yang ditandatangani oleh Dirut BSM Agus Sudiarto dan Sekjen Depag NurSyam.
Melalui kerja sama tersebut, BSM dapat menjadi bank pembayar gaji dan tunjangan pegawai Kemenag, penyaluran dana-dana bantuan dari pemerintah pusat kepada sekolah, siswa, dosen, dan lainnya. Di samping itu BSM juga bisa menyalurkan pembiayaan kepada pegawai yang pembayaran gajinya melalui rekening di BSM.
‘’Kerja sama kami dengan Kemenag selama ini sudah cukup baik terutama melalui pengelolaan dana haji. Apa yang kami tandatangani pada hari ini memperkuat kerja sama yang sudah ada dan sekaligus membuka potensi yang lebih luas lagi,’’ kata Dirut BSM Agus Sudiarto dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (21/4/2015).
Sebelumnya, pada 13 April 2015, BSM bersama bank-bank lain menandatangani PKS dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Bank Operasional Dua (BO 2) untuk menyalurkan dana surat perintah pencairan dana gaji bulanan untuk Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja.
Saat ini BO2 yang eksisting adalah adalah bank-bank milik Negara (Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN) dan beberapa BPD.
Kementerian Agama memiliki sekitar 4.482 satuan kerja (Satker) dengan jumlah pegawai mencapai sekitar 235.000 orang.
Agus menambahkan bahwa kepada pegawai, kerja sama dengan Kemenag memungkinkan BSM memasarkan pembiayaan konsumer berupa pembelian barang dan penggunaan jasa (BSM Implan), pembiayaan pemilikan rumah (BSM Griya), pembiayaan pemilikan kendaraan Bermotor (BSM Oto), Gadai dan pembiayaan cicil emas; serta produk atau jasa perbankan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel