DPD: Manfaatkan KAA Sebagai Modal Konektivitas Daerah

Bisnis.com,22 Apr 2015, 10:01 WIB
Penulis: Bastanul Siregar
Pengunjung berfoto Selfie di depan gedung Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di kawasan Jalan Asia Afrika, Bandung, Jabar, Senin (20/4) malam./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendorong Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai sarana penguatan konektivitas dan kerjasama daerah antar Negara-negara di benua Asia dan Afrika dalam konsep sister city yang sinergis.

 “DPD RI selama ini telah melakukan beberapa proses fasilitasi daerah – daerah potensial di Indonesia dengan daerah di negara lain. Diantaranya dengan saling betukar informasi dan berkerjasama dalam kegiatan bisnis, sosial dan budaya untuk dapat mengembangkan daerahnya.” kata Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad dalam keterangan tertulis, Rabu (22/4).

Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menambahkan, berdasarkan pengalaman selama ini ada banyak manfaat kegiatan tersebut bagi daerah,  diantaranya mempererat persahabatan pemerintah dan masyarakat kedua belah pihak, mendorong tumbuhnya prakarsa dan peran aktif pemerintah daerah kota, masyarakat dan swasta, kesempatan untuk tukar menukar pengetahuan dan pengalaman pengelolaan pembangunan bidang-bidang, dan kesempatan untuk tukar menukar kebudayaan dalam rangka memperkaya kebudayaan daerah.

“Spirit serta semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) dapat menjadi modal dasar dalam membangun daerah, karena lebih berbasis pada kesetaraan, konektivitas dan kemitraan yang saling menguntungkan,” tegasnya.

Konektivitas daerah-daerah potensial di Indonesia dirasakan cukup penting, selain berbasis pada kerjasama kebudayaan dan pendidikan, tetapi dalam jangka panjang dapat diorientasikan untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat daerah, sehingga dapat meningkatkan penguatan dan pengembangan ekonomi daerah.

”Setelah pelaksanaan KAA, diharapkan dapat secara nyata mendorong penguatan Negara-negara di Asia Afrika berbasis konektivitas daerah. Dengan tata kelola dan komitmen yang baik, maka pembelajaran pembangunan dapat dilakukan dengan saling mempelajari bagaimana aspek kerjasama ekonomi, budaya, pendidikan, dan berbagai bidang sesuai dengan potensi utama suatu daerah atau kota sehingga dapat saling menguntungkan,” saran Farouk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini