KAA 2015: Indonesia dan Thailand Bahas Pemberantasan Illegal Fishing

Bisnis.com,23 Apr 2015, 10:56 WIB
Penulis: Lili Sunardi
Delegasi Asian African Senior Official Meeting (SOM) mengikuti sesi foto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (19/4/2015). Rangkaian kegiatan KTT Asia Afrika 2015 tersebut akan diikuti delegasi dari 89 Negara dan dimulai Minggu (19/4/2015) hingga Jumat (24/4/2015) di Jakarta dan Bandung./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha untuk membahas penyelesaian penangkapan ikan secara ilegal di perairan kedua negara atau illegal fishing.

Andi Widjajanto, Sekretaris Kabinet, mengatakan pertemuan yang juga dihadiri  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tersebut fokus membahas pemberantasan illegal fishing.

“Topik utama yang dibahas Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha adalah kerja sama memberantas illegal fishing,” katanya di Jakarta, Kamis (23/4).

Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Kemaritiman sebelumnya mengatakan Thailand telah berkomitmen untuk memberantas illegal fishing dengan memasang 7.000 vessel monitoring system (VMS) di kapal yang berbendera negara tersebut.

Pemasangan VMS tersebut akan memudahkan otoritas Thailand melakukan pendataan dan memantau secara langsung lokasi dari setiap kapal yang berlayar dari negara tersebut. Illegal fishing, menurut Indroyono, telah menjadi isu global, sehingga perlu penanganan bersama untuk menanggulanginya.

“Thailand secara khusus menyampaikan komitmennya memberantas illegal fishing dalam Maritime Policies Experiences and Challenges in Implementing SDG,” katanya.

Pemerintah Indonesia terus menjadikan isu kemaritiman menjadi salah satu isu global, karena menjadi salah satu poin dalam sustainable development goals (SDG) yang sedang didorong untuk menggantikan millennium development goals (MDG) yang berakhir tahun ini.

Salah satu isu krusial dalam kemaritiman saat ini adalah persoalan tata cara penangkapan ikan secara berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini