Bisnis.com, JAKARTA—PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membidik peningkatan laba hingga 39% menjadi Rp1,1 triliun pada tahun ini.
Meski terbilang meningkat dibandingkan perolehan laba tahun lalu senilai Rp792 miliar, target tersebut masih lebih rendah daripada realisasi laba 2013 yakni Rp1,7 triliun.
Hal tersebut dipicu oleh penurunan industri otomotif di Indonesia, baik mobil maupun sepeda motor beberapa tahun terakhir. Tidak hanya itu, peraturan uang muka minimal atau yang dikenal dengan loan to value (LTV) juga sempat menggerus penyaluran pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance).
“Perlambatan industri otomotif sangat mempengaruhi kinerja Adira Finance. Tapi, dari target laba yang sudah ditetapkan, kami sudah merealisasikan sekitar 10% dari Rp1,1 triliun pada kuartal I/2015,” kata Presiden Direktur Adira Finance Willy Suwandhi Dharma di Jakarta, Kamis (23/4).
Menurut pengakuannya, penyaluran pembiayaan baru telah mencapai Rp7 triliun sepanjang Januari-Maret 2015. Hingga semester I/2015, Adira Finance menargetkan outstanding pembiayaan dapat merangkak menjadi 15,5 triliun.
Pada kuartal I/2015, Adira Finance menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp48,2 triliun. Capaian itu tercatat menurun dibandingkan periode yang sama 2014 yakni Rp48,5 triliun.
“Kami berharap ada kenaikan signifikan pada kuartal II/2015 karena Hari Raya Idul Fitri, dan akhir tahun ini,” ucapnya.
Guna mencapai target tersebut, Adira Finance bakal meningkatkan pelayanan bagi 3,5 juta konsumen aktifnya sehingga diharapkan mampu menggenjot repeating order atau pembiayaan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel