INVESTASI PASAR MODAL: Bisa Dipantau Via ATM, Bank Permata Pun Akan Buka 100 ATM

Bisnis.com,23 Apr 2015, 23:20 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
PT Bank Permata Tbk (PermataBank). bakal membuka gerai 100 unit anjungan tunai mandiri (ATM) baru di seluruh Indonesia seiring dengan fasilitas penarikan dana melalui ATM bagi investor pasar modal. /JIBI

Bisnis.com, SEMARANG — PT Bank Permata Tbk (PermataBank). bakal membuka gerai 100 unit anjungan tunai mandiri (ATM) baru di seluruh Indonesia seiring dengan fasilitas penarikan dana melalui ATM bagi investor pasar modal. 

Sabrina Sidabutar, Vice President Cash Product-Transaction PermataBank, Kamis (23/4/2015) mengatakan pengembangan infrastruktur layanan ini akan mendorong pertumbuhan investor pasar modal. Jumlah ATM PermataBank saat ini sekitar 1.005 unit di seluruh Indonesia.

Untuk meningkatkan kualitas layanan dan kemudahan berinvestasi di pasar modal, papar Sabrina, PermataBank bekerjasama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Trimegah Securities Tbk. (Trimegah Securities) memperkenalkan fasilitas instruksi penarikan dana melalui ATM. 

Penarikan dana melalui Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) Co-Branding via ATM bank merupakan tindak lanjut inisiatif yang telah dilakukan KSEI melalui kerjasama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan jaringan e-channel perbankan pada 2014. Dengan kerjasama tersebut, memungkinkan investor dapat mengecek portofolio efek dan penarikan dana via ATM selama 24 jam. 

“Dengan menambah ATM tentu ada pertimbangan bisnis, sasaran lokasinya di mal, sekolah, kampus dan lokasi lainnya. Kalau market di lokasi itu bertambah, tentu ada penambahan 100 mesin ATM,” papar Sabrina saat sosialisasi Sinergi Perbankan dan Pasar Modal di Semarang, Kamis (23/4/2015).

Sabrina mengatakan dampak positif atas kerjasama itu dapat menarik investor baru diangka 1% dari keseluruhan jumlah nasabah sekitar 2 juta di 60 kota di Indonesia. Pihaknya mengatakan perseroan terbuka untuk membuka kerjasama dengan 113 perusahaan sekuritas di capital market. 

Syaratnya, ujarnya, perusahaan sekuritas harus melakukan pengembangan teknologi informasi.

“Selama perusahaan efek dari sisi IT, kami terbuka untuk bekerjasama. Ada sekitar empat sampai lima perusahaan, karena yang mau kita kembangkan lebih ke realtime online,” ujarnya. 
Sabrina mengatakan pertumbuhan ekonomi dan jumlah kelas menengah yang terus meningkat di Semarang menjadi potensi investasi terbesar di Indonesia. 

Sebagai pusat ekonomi di Jateng, ujarnya, Semarang merupakan kota dengan pertumbuhan investor yang sangat tinggi. Melalui fasilitas layanan yang semakin mudah dan prudent, pihaknya berharap investasi di pasar modal di Jateng bakal meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini