Dolar Menguat, Produsen Mobil AS Malah Terhambat

Bisnis.com,25 Apr 2015, 06:13 WIB
Penulis: Kahfi
Produsen mobil AS khawatirkan dampak penguatan dolar AS. /

Bisnis.com, DETROIT --- Produsen mobil Amerika Serikat seperti General Motor mengandalkan penguatan ekonomi untuk kemajuan industri sehingga mampu mengimbangi rival dari luar, namun kini terdapat kekhawatiran terhadap keberlanjutan keuntungan perusahaan akibat kebijakan pemangkasan harga dari produsen lainnya.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (24/4/2015), terdapat gejala pemangkasan harga jual produk dari produsen luar AS. Hal itu merupakan imbas dari menguatnya dolar Amerika terhadap mata uang lainnya.

GM Chief Financial Officer Chuck Stevens said on Thursday during the company's earnings conference call that the largest U.S. automaker sees flat retail pricing in North America this year. The company also will see continued competitive pricing in China, especially for older-model vehicles that could see prices decline 3 percent or more, Stevens said.

GM Chief Financial Officer Chuck Stevens mengungkapkan bahwa sejak GM disebut-sebut sebagai produsen AS terbesar, hingga kini perusahaan mengalami stagnasi harga jual, terutama di kawasan Amerika Utara pada tahun ini. Sebaliknya, pasar lain yang sangat terpengaruh terhadap dolar Amerika seperti China, harga jual terus merosot, bahkan untuk model-model mobil yang telah diproduksi tingkat penurunan mencapai 3%.

Menguatnya dolar Amerika dianggap membuka peluang bagi rival-rival produsen asal AS untuk memangkas harga jual, atau menambah fitur pada produk seiring berlipatnya keuntungan yang didapat dari pelemahan nilai tukar negara masing-masing.

Sebagai contoh, apa yang diraih produsen asal Jepang sepanjang dua tahun terakhir. Para produsen dari Jepang itu rata-rata meraih tambahan keuntungan dari pelemahan Yen sekitar US$4.000 per unit mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini