Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim optimistis dapat menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di level 1,5% sepanjang tahun ini.
Bambang Koeshadi, Corporate Secretary Bank Jatim, mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta agar peseroan dapat menekan NPL ke level 1,5%.
Tahun lalu, NPL Bank Jatim mencapai 3,31% atau berada di atas rerata NPL industri perbankan 2,28%.
"NPL kemarin 3,31%, tahun ini OJK meminta 1,5%. Ini cukup berat, sehingga harus ada effort yang cukup, dengan ekspansi juga. Mereka bilang kalau enggak bisa 1,5% itu dibilang enggak kerja," ujarnya seperti yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (25/4/2015).
Sebagai bank daerah, lanjutnya, target untuk menekan NPL ke level 1,5% dirasa cukup berat karena perseroan berfokus pada pembiayaan proyek infrastruktur yang risiko kredit bermasalah cukup tinggi.
Kendati demikian, Bank Jatim telah menyiapkan sejumlah langkah untuk dapat menekan NPL pada kisaran 1,5% hingga akhir tahun ini.
"Banyak keterlambatan pembayaran yang masuk dalam kredit macet. Ini harus segera ditagih. Kami yakin bisa capai NPL 1,5%," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel