Realisasi Terminal Agribisnis Banten, Ini Komentar Bappeda

Bisnis.com,27 Apr 2015, 14:24 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Petani membersihkan gabah/Antara

Bisnis.com, TANGERANG- Gagasan membangun terminal agribisnis di Provinsi Banten bukan hal baru. Melainkan topik lama yang tak kunjung terealisasi.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten M. Yanuar mengatakan salah satu kendala relisasi terminal agribisnis terkait ketersediaan lahan.

"Makanya sekarang kita harus realisasikan," katanya kepada Bisnis, Senin (27/4/2015).

Apabila Banten memiliki terminal dan pusat distribusi agribisnis maka biaya dan rantai distribusi diyakini lebih efisien. Sebagai contoh untuk distribusi padi, fasilitasi ini bisa memangkas ongkos distribusi 44% dari penggilan padi.

Rantai distribusi di sektor pertanian padi mencakup petani produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan konsumen. Secara umum ada tiga skema distribusi dan yang terpanjang ialah petani, pedagang tengkulak, penggilingan padi, pedagang pengepul, pedagang pengecer, barulah konsumen.

"Proyek ini memang sudah ada MoU dengan Pemprov DKI difasilitasi BKSP. DKI ingin produk yang masuk ke sana adalah barang bersih," ucap Yanuar.

Rencana pengadaan terminal agribisnis dibahas dalam Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Infrastruktur ini akan menjadi penghubung distribusi produk agribisnis dari Banten sendiri maupun dari Sumatra sebelum masuk ke Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini