Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank DKI yang sahamnya dimiliki oleh Pemerinta Provinsi DKI Jakarta, membukukan laba bersih Rp326,07 miliar pada kuartal I/2015, melonjak 24,6% dari periode yang sama setahun sebelumnya Rp261,63 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (28/4/2015), disebutkan perseroan mengantongi pendapatan bunga bersih sebesar Rp490,01 miliar pada periode Januari-Maret 2015 dari sebelumnya Rp458,24 miliar.
Laba operasional yang dikantongi Bank DKI pada triwulan pertama tahun ini mencapai Rp345,67 miliar, lebih tinggi dari sebelumnya Rp258,91 miliar. Laba tahun berjalan sebelum pajak mencapai Rp345,02 miliar dari Rp261,63 miliar.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank DKI pada periode Januari-Maret 2015 mencapai Rp27,65 triliun, naik 10,1% dari akhir tahun lalu Rp25,09 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai Rp20,96 triliun, turun 4,5% dari akhir tahun Rp21,95 triliun.
Total aset bank pembangunan daerah (BPD) ini mencapai Rp37,9 triliun per 31 Maret 2015 dari akhir tahun lalu Rp36,4 triliun. Liabilitas Rp33,22 triliun dari Rp32,07 triliun dan ekuitas Rp4,71 triliun dari Rp4,35 triliun.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross Bank DKI melonjak menjadi 4,81% pada kuartal I/2015 dari periode yang sama setahun sebelumnya 2,65%. NPL nett juga melonjak menjadi 3,00% dibandingkan dengan Januari-Maret 2014 yang mencapai 1,53%.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan mencapai 19,93% dari sebelumnya 15,94%. Marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga turun tipis menjadi 6,36% dari sebelumnya 7,12%.
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berhasil ditekan menjadi 64,03% dari sebelumnya 67,48%. Sedangkan, rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) justru kian merosot menjadi 79,87% dari sebelumnya 90,55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel