Suku Bunga Kredit Penghambat Pertumbuhan Industri

Bisnis.com,05 Mei 2015, 22:11 WIB
Penulis: Muhammad Abdi Amna
Menteri Perindustrian Saleh Husin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan rendahnya daya saing industri nasional serta terhambatnya pencapaian target pertumbuhan industri salah satunya akibat suku bunga kredit perbankan yang tinggi.

“Pembiayaan investasi di dalam negeri tinggi akibat suku bunga perbankan yang tidak kompetitif,” katanya di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Dia mengatakan suku bunga kredit Indonesia termasuk yang paling tinggi dibandingkan dengan suku bunga kredit di negara-negara Asia lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa kredit untuk sektor industri terhadap total kredit juga semakin menurun.

Menurutnya, porsi pembiayaan yang paling besar untuk sektor industri pengolahan adalah modal kerja. Dalam hal ini, perbankan cenderung engga memberi kredit karena investasi industri memiliki jangka waktu yang panjang.

“Ini menjadi alasan kuat perlunya lembaga pembiayaan industri yang memiliki spesialisasi dalam memberikan pinjaman investasi jangka panjang. Selama ini belum banyak diberikan oleh perbankan dikarenakan keterbatasan perbankan dalam membiayai pinjaman jangka panjang,” tuturnya.

Sudirman M. Rusdi, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, mengatakan suku bunga pinjaman komersil adalah titik lemah serta faktor penghambat pertumbuhan industri nasional.

Menurutnya, dengan adanya lembaga keuangan industri akan menciptakan iklim pembiayaan yang kompetitif di Indonesia. Dalam hal ini dibutuhkan skema pembiayaan yang spesifik untuk industri strategis.

“Pengembangan industri hulu membutuhkan modal besar pada tahap awal. Oleh karena itu, seiring dengan upaya pemerintah mengurangi ketergantungan impor, dibutuhkan percepatan pembentukan lembaga pembiayaan industri,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini