Inflasi April 0,36%, BANK INDONESIA: Masih Sejalan Dengan Target

Bisnis.com,05 Mei 2015, 02:10 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Perkembangan inflasi Indonesia. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada bulan April sebesar 0,36% month to month (mtm) telah sesuai dengan prediksi bank sentral.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan inflasi pada bulan April bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah atau administered prices.

"Sementara itu tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok inti dan bahan makanan bergejolak atau volatile food relatif masih terjaga," ujarnya dalam laman resmi BI, Senin (4/5/2015).

Dengan perkembangan tersebut, BI mengklaim pencapaian inflasi tersebut, masih sejalan dengan sasaran inflasi 4,01% pada 2015. Inflasi administered prices secara bulanan tercatat sebesar 1,88% (mtm), mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,83% (mtm).

Peningkatan inflasi administered prices bulanan tersebut, lanjut Tirta, didorong oleh kenaikan harga bensin premium dan bensin solar di akhir Maret 2015, tarif angkutan dalam kota, serta bahan bakar rumah tangga. "Sementara secara tahunan, inflasi administered prices tercatat sebesar 13,26% (yoy)," katanya.

Untuk kelompok volatile food secara bulanan masih mencatat deflasi sebesar 0,91% (mtm), lebih besar dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,83 (mtm). Sementara itu secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 6,25% (yoy). "Deflasi bulanan tersebut terjadi sejalan dengan masuknya masa panen.

Tirta menuturkan perkembangan inflasi inti masih terjaga, yakni secara bulanan mencapai 0,24% (mtm) atau secara tahunan 5,04% (yoy).

Perkembangan inflasi inti tersebut bahkan sedikit mengalami perlambatan sejak awal tahun. Hal itu seiring dengan permintaan domestik yang masih moderat dan ekspektasi inflasi yang terkendali.

Bank Indonesia, tambahnya, terus mencermati berbagai faktor risiko yang memengaruhi inflasi, khususnya terkait dengan perkembangan harga minyak dunia, penyesuaian administered prices dan dampak pelemahan nilai tukar rupiah.

"Hal itu dilakukan dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan. Kami terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah," tutur Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini