Bisnis.com, JAKARTA - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia menyatakan saat ini masih terdapat kesenjangan proteksi yang cukup besar di Indonesia.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar mengatakan masih banyak keluarga Indonesia yang belum sadar dan memahami pentingnya memiliki perlindungan asuransi.
"Banyak pula keluarga Indonesia yang sudah memiliki asuransi namun nilai perlindungannya tidak memadai," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (5/5/2015).
Sejak tahun 2009, perusahaan mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan dan mempromosikan peran penting asuransi jiwa bagi masa depan keuangan keluarga.
Prudential Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan lokakarya literasi keuangan bagi perempuan dari keluarga berpendapatan rendah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di 19 kota di Indonesia dan telah menyentuh lebih dari 19.000 perempuan.
"Ke depannya Prudential Indonesia akan terus melaksanakan komitmennya untuk mendengarkan, memahami, serta membantu memberikan solusi akan kebutuhan asuransi jiwa masyarakat, serta mengembangkan industri asuransi jiwa sebagai salah satu pilar ekonomi yang dapat menyejahterakan bangsa," tutur Rinaldi.
Komitmen Prudential, lanjutnya, untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat ditunjukkan dengan tercapainya inisiatif Sejuta Hati untuk Sejuta Mimpi di akhir tahun 2014.
"Sejak diluncurkan pada 2012, kampanye inisiatif tanggung jawab sosial ini telah menjangkau lebih dari satu juta orang di Indonesia melalui tiga pilar fokusnya yaitu pendidikan, anak-anak dan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana," kata Rinaldi.
Seperti diketahui, Prudential Indonesia mencatatkan pertumbuhan total pendapatan premi sebesar 17% atau mencapai Rp26,18 triliun.
Total aset perusahaan juga naik 31% menjadi Rp56,47 triliun. Prudential telah membayar total klaim dan manfaat mencapai Rp9,44 triliun sepanjang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel