Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan multifinance berkomitmen menjaga rasio kredit bermasalah agar tetap berada dibawah 2% sepanjang tahun kendati kondisi perekonomian masih membebani konsumen dalam mengangsur.
Sampai akhir kuartal I/2015, rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. terpantau naik 30 basis poin menjadi 1,6% dari posisi akhir tahun lalu sebesar 1,3%.
Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance mengatakan angka tersebut masih cukup manageable ditengah tertekannya daya beli masyarakat akibat belum membaiknya indikator makroekonomi.
“Dalam kondisinya seperti ini [tertekan], kami akan jaga dibawah 2% sampai akhir tahun,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (6/5/2015).
Menurut Willy, seluruh daerah berkontribusi terhadap naiknya NPF. Selain itu, kendaraan bekas dan kendaraan baru sama ratanya dalam mendorong kenaikan NPF.
Dia mengatakan pihaknya akan melanjutkan upaya pengelolaan kredit yang prudent dalam melakukan proses pembiayaan baru serta memperkuat sistem penagihan untuk menekan NPF tahun ini.
Mahrus, Corporate Secretary PT Mandala Finance mengatakan posisi kredit macet perusahaanya berangsur membaik di angka 1,24% pada kuartal I/2015 dari capaian akhir tahun lalu sebesar 1,27%.
Dia mengatakan tidak ada target NPF sampai akhir tahun, hanya perusahannya berharap rasio kredit macet dapat diminimalisasi serendah mungkin.
“Untuk strategi kami meningkatkan kemampuan tim collection dan lebih meningkatkan kehati-hatian pada saat proses persetujuan pembiayaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel