Brunei Siap Negosiasikan Kasus WNI Terduga Teroris

Bisnis.com,07 Mei 2015, 18:32 WIB
Penulis: Lili Sunardi
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Kepala BIN Marciano Norman, Wakapolri Komjen pol Badrodin Haiti dan Menkominfo Rudiantara berdiskusi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA-Pemerintah Brunei Darussalam bersedia untuk menyelesaikan persoalan warga negara Indonesia dengan yang tertangkap membawa peluru dengan baik bersama pemerintah.

Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) sedang menelusuri apakah ada unsur kesengajaan dari Rustawi Tomo Kabul membawa peluru ke Brunei Darussalam.

“Dari BIN sudah ada di sana, dan akan menelusuri apakah ada unsur kesengajaan, karena dia mengikuti biro perjalanan umrah,” katanya di Jakarta, Kamis (7/5).

Tedjo menuturkan ada niatan dari Pemerintah Brunei Darussalam untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik, karena hasil investigasi awal menunjukkan Rustawai tidak terkait dengan kelompok radikal.

Meski demikian, Tedjo menolak kejadian tersebut merupakan kelengahan dari imigrasi di dalam negeri. Apalagi, Rustawi berangkat menggunakan biro perjalanan untuk melaksanakan umrah.

“Bukan kecolongan, tetapi lolos seperti itu kan bisa saja terjadi, seperti orang bawa narkoba ke Indonesia yang lolos pemeriksaan di negaranya,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brunei Darussalam telah menerima notifikasi terkait penahanan tiga orang warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Jeddah, Arab Saudi menggunakan penerbangan Royal Brunei.

Penahanan tersebut dilakukan, karena ketiga warga negara Indonesia tersebut kedapatan membawa barang yang mencurigakan, termasuk beberapa butir peluru di dalam tas/koper yang dibawanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini