Ketika Sobekan Plastik Karya Napi Tampil di Pameran Seni

Bisnis.com,07 Mei 2015, 11:29 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Angki Purbandono dan karya seninya/JIBI-Duwi Setiya Ariyanti

Bisnis.com, JAKARTA-- Kumpulan sobekan plastik kemasan makanan dan minuman yang dikumpulkan seorang narapidana ternyata bisa tampil di sebuah pameran seni tunggal di Singapura.

Seniman Angki Purbandono menyulap sobekan kemasan makanan dan minuman menjadi barang bernilai seni. Saat melihatnya, sobekan kemasan kopi, susu, mi instan hingga deterjen yang biasanya berakhir di tempat sampah justru berada di sebuah ruang pameran, menjadi salah satu koleksi.

Angki membuatnya ketika menghabiskan masa hukuman di balik jeruji besi pada 2012 sampai 2013 di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika kelas 2A Jogja.

Sobekan yang dianggap sebagai sampah disulap menjadi karya seni. Sobekan yang disusun, difoto lalu di-scan, dan ditampilkan di sebuah pameran tunggalnya di Singapura. Dia pun menganggap seni bisa datang dari mana saja, termasuk, dari balik jeruji besi.

"Karya saya yang dari sobekan plastik itu ditampilkan dalam pameran tunggal saya di Singapura. Sekarang ada juga di sini," ujarnya usai peluncuran buku Voicing The Voiceless di. Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Meskipun terlihat remeh, dia menganggap seni yang ditampilkannya mengangkat cerita di balik benda. Pengalaman mendekam di dalam Lapas pun membuatnya memiliki cara sendiri bagaimana mengekspresikan seni.

Karya berjudul Material Ethnic itu tak sekadar bercerita tentang sobekan kemasan tanpa makna. Dari materi itulah, katanya, ditunjukkan bagaimana kebutuhan manusia terpenuhi. Bagaimana pula cerita di balik itu diungkap.

Oleh karena itu, dia menganggap melalui karya seni penjara--yayasan yang digagasnya bisa memunculkan genre baru sebuah karya seni. Pasalnya, memori saat menjalani masa hukuman akan menyisipkan sentuhan berbeda saat berkarya.

"Seharusnya seni penjara jadi genre baru dari seni rupa dan jadi bahasan baru yang mengangkat karya napi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhina Wulandari
Terkini