Bisnis.com, JAKARTA - Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 15% (ytd) dalam tiga bulan pertama tahun ini. Aset perusahaan tumbuh dari Rp60 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp69 pada 31 Maret lalu.
Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 17,3% secara yoy. Dari Rp285,2 miliar tahun lalu menjadi Rp334,68 miliar pada 31 Maret kemarin.
Dikutip dari keterbukaan informasi perusahaan, pendapatan bunga perusahaan naik dari Rp789,19 miliar menjadi Rp1,07 triliun atau tumbuh 36%. Pendapatan bagi hasil syariah juga tumbuh dari Rp103,35 miliar tahun lalu menjadi Rp170,35 miliar. Seiring meningkatnya pendapatan, beban bunga perusahaan juga membesar dari Rp414,4 miliar menjadi Rp632,96 miliar.
Meningkatnya laba berjalan juga disokong meningkatnya pendapatan operasional. Tahun lalu pos ini mengalami kerugian Rp26,02 miliar sedangkan tahun ini menjadi surplus Rp58,04 miliar. Laba juga datang dari keberhasilan mengelola mata uang, tahun lalu nilai tukar membuat perusahaan rugi Rp39,47 miliar namun triwulan pertama tahun ini nilai tukar mendatangkan keuntungan Rp37,18 miliar. Transaksi efek juga menjadi penyumbang pundi perusahaan, tahun lalu pos ini menyumbang laba Rp601 juta, namun tahun ini transaksi efek mambawa keuntungan Rp6,65 miliar.
Walau mencatatkan kinerja positif, cadangan kerugian nilai aset keuangan malah naik tajam. Tahun lalu pos ini hanya sebesar Rp8,15 miliar namun dalam tiga bulan terakhir cadangan kerugian membesar menjadi Rp157,41 miliar.
Direktur Eksekutif Eximbank Ngalim Sawega belum bersedia memberikan pernyataan karena sedang dinas ke luar negeri. "Saya sedang di Paris," ujarnya seperti yang dikutip Kamis (7/5/2015).
Namun dalam kesempatan terpisah ia menargetkan hingga akhir tahun pihaknya dapat memperbesar aset menjadi Rp72 triliun. Ngalim memaparkan, optimistis tersebut didasari olehcostumer basedyang jelas, pengalaman di bidang pembiayaan ekspor, dan potensi pasar yang cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel