Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Provinsi Gorontalo siap menambah modal sebesar Rp10 miliar di PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara atau Bank Sulut pada tahun ini.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan saat ini pihaknya memiliki 3,66% komposisi saham di Bank Sulut.
“Kami nambah Rp10 miliar tahun ini dari APBD tahun ini,” katanya di sela rapat umum pemegang saham, Jumat (8/5/2015).
Penambahan modal sebesar Rp10 miliar itu setara dengan 0,01% dari komitmen seluruh pemegang saham yang akan menambah modal pada Bank Sulut tahun ini.
Dengan demikian, lanjutnya, dia berharap agar persentase komposisi saham Gorontalo di Bank Sulut bisa meningkat. Untuk itu, pihaknya juga mengusulkan agar nama Bank Sulut diubah.
“Kami punya saham di situ, jadi kami usulkan untuk ganti nama. Mana yang paling cocok terserah. Yang jelas ada unsur Gorontalo-nya,” katanya.
Selain Pemprov Gorontalo, Pemprov Sulut berkomitmen menambah modal Rp50 miliar di Bank Sulut, yang telah dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.
Sebelumnya diberitakan, Bank Sulut siap masuk bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 pada tahun ini seiring dengan komitmen dari seluruh pemegang saham untuk menambah modal.
Direktur Utama Bank Sulut Johanis Ch. Salibana mengatakan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar Jumat (8/5), seluruh pemegang saham menyatakan kesiapannya menambah modal sesuai dengan kemampuan dan komposisi sahamnya masing-masing.
“Pemegang saham berupaya agar modal disetor bisa mencapai Rp1 triliun sehingga semoga bisa masuk BUKU 2 pada tahun ini,” ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Sulut per Maret 2015, modal disetor mencapai Rp571,53 miliar dari modal dasar Rp1 triliun. Dengan demikian, modal yang belum disetor sebesar Rp428,46 miliar.
Adapun komposisi pemegang saham bank berjuluk Torang pe Bank itu adalah Pemprov Sulut dan Gorontalo 39,5%, pemkot/pemkab se-Sulut 14,69%, pemkot/pemkab se-Gorontalo 15,89%, Koperasi Karyawan Bank Sulut 4,93%, dan PT Mega Corpora 24,99%.
Menurutnya, tujuan utama penambahan modal itu agar likuiditas Bank Sulut semakin longgar untuk melakukan ekspansi penyaluran pembiayaan kepada debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel