Bisnis.com, JAKARTA– Bank sentral China People’s Bank of China (PBoC) memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir, untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengurangi beban utang perusahaan juga pemerintah.
PBoC tercatat pada Minggu (10/5/2015) memangkan suku bunga pinjaman dan simpanan masing-masing sebesar 25 bps. Bunga pinjaman kini menjadi 5,1%, sedangkan bunga simpanan turun ke 2,25%.
“Langkah diambil menyusul serangkaian data ekonomi yang di bawah prediksi, menambah kekhawatiran target pertumbuhan ekonomi 7% yang dicanangkan pemerintah meleset,” tulis Analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (11/5/2015).
Dikemukakan PBoC mengatakan langkah tersebut dapat membantu perkembangan sehat konomi. Indikator ekonomi yang dirilis dalam beberapa minggu terakhir mengindikasikan hilangnya momentum.
Keputusan ini juga datang setelah pejabat senior semakin khawatir dengan besarnya utang, akibat pertumbuhan kredit yang tinggi selama beberapa tahun terakhir. Kondisi ini ditakutkan dapat membebani upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Menurut Komisi Regulator Perbankan China, jumlah kredit macet meningkat tajam, selama kuartal pertama ini saja sudah melonjak 140 miliar yuan menjadi 982,5 miliar yuan.”
Dikemukakan para pengamat dan ekonom memang sudah mendesak akan perlunya pelonggaran kebijakan moneter, karena pertumbuhan terus melambat. Sehingga keputusan ini tidak mengejutkan, mengingat kondisi ekonomi yang terus memburuk.
“Namun banyak ekonom yang meyakini bank sentral belum selesai melakukan pelonggaran, meski sudah memangkas suku bunga dan Giro Wajib Minimum (GWM) beberapa kali dalam enam bulan belakangan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel