Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan pembiayaan enggan menurunkan suku bunga pembiayaan dalam waktu dekat karena belum ada aksi perbankan yang bersangkutan untuk menurunkan bunga pinjaman.
Selain itu, beberapa perusahaan multifinance yang mayoritas mengandalkan pinjaman bank masih mempertimbangkan persoalan biaya dana, kompetisi pasar dan margin sehingga perusahaan belum akan menurunkan suku bunga pembiayaan.
Direktur Utama PT Bima Multi Finance Wina Rahmawati mengatakan perbankan masih belum menurunkan bunga pinjaman kendati BI rate turun di posisi 7,5% sejak Februari lalu. Akibatnya, bunga pembiayaan belum bisa diturunkan.
“Bunga kredit konsumen mengikuti suku bunga yang diberikan bank. Sepanjang dari bank belum turun, maka [bunga pembiayaan] belum bisa diturunkan,” katanya seperti dikutip Bisnis, (12/5/2015).
Tahun ini, pinjaman bank dalam negeri diperkirakan berkontribusi sebesar 80% terhadap sumber pendanaan Bima Finance. Sampai akhir tahun, perusahaan menargetkan dapat menyalurkan Rp1,1 triliun.
Untuk pembiayaan mobil, Bima Finance mematok bunga kredit konsumen antara 14%-15% sedangkan bunga pembiayaan motor antara 15%-16% pada tahun ini.
Setali tiga uang, PT Indomobil Finance Indonesia juga belum berencana menurunkan suku bunga pembiayaan kendati suku bunga kredit perbankan khususnya untuk kendaraan bermotor terpantau turun dibandingkan dengan kuartal I/2015.
Wakil Presiden Direktur IMFI Gunawan mengatakan perusahaan masih harus mempertimbangkan tingkat resiko, biaya operasi, cost of fund, persaingan dan margin dalam menurunkan suku bunga pembiayaan.
“Ya [belum turunkan suku bunga]. Walaupun BI Rate turun, kami belum tentu turunkan bunga. Bila tingkat resiko tinggi, maka kami perlu margin yang cukup tinggi untuk antisipasi resiko tersebut,” katanya.
IMFI kini tengah mencari sumber pendanaan dari bank asing sebesar US$ 100 juta yang diperkirakan akan cair pada Juni nanti. Biaya tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk target pembiayaan tahun ini sebesar Rp5,16 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel