Jakarta Gawat Darurat Lalu Lintas Macet

Bisnis.com,13 Mei 2015, 05:16 WIB
Penulis: Pandji R Hadinoto
Ilustrasi kemacetan Jakarta. /Bisnis.com

APBD DKI Jakarta 2014 tersisa lebih dari 40% sehingga boleh jadi proyek-proyek prasarana jalan dan jembatan seperti mass rapid transportation (MRT) dan jalan layang kini di 2015 digeber serentak.

Dampaknya yang kini terasa adalah lalu-lintas kota terjebak macet berat, apalagi kalau ada kecelakaan lalu-lintas, kegiatan internasional dan vooriijder pejabat tinggi.

Kemacetan lalu-lintas kota itu terjadi karena banyak bootlenecks akibat 3-4 jalur jalan tersempitkan jadi 1-2 jalur jalan saja, tanpa ketersediaan jalur pengganti sementara. Hal ketiadaan jalur pengganti sementara ini seharusnya tidak perlu terjadi bila saja dipersiapkan terlebih dahulu berdasarkan studi kelayakan lingkungan konstruksi yang baik.

Yang jelas, dampak kemacetan lalu-lintas berat itu adalah peningkatan drastis konsumsi bahan bakar minyak yang sia-sia. Dan hal ini pasti bertentangan dengan politik penghematan bahan bakar minyak, bahkan justru turut meningkatkan-boroskan devisa negara. Padahal pembiayaan proyek-proyek infrastruktur membutuhkan pendanaan yang signifikan.

Kontroversi ini masih bisa diminimalisir asalkan ada niat politik paralel dilakukan segera konstruksi tambahan berupa jalur-jalur pengganti sementara dengan menggeser trotoar, utilitas telepon dan tiang listrik, serta menebang pohonpohon pelindung kota.

Pengirim
Pandji R Hadinoto
Infrastructural Watch Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini