PILKADA DEPOK: Dua Kandidat Berebut Dukungan PKS

Bisnis.com,16 Mei 2015, 17:19 WIB
Penulis: Redaksi
Kota Depok/wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Dua kandidat Partai Keadilan Sejahtera, Imam Budi Hartono (IBH) dan Idris Abdul Shomad (IAS), yang maju dalam bursa bakal calon Wali Kota Depok pada Desember 2015, saling klaim mendapatkan dukungan terkuat.

IBH mengklaim menjadi satu-satunya kader partai yang diusung dari partai bulan sabit, dan dapat menggilas Idris yang notabene bukan kader partai.

"Idris orang baru. Di internal pemira kemarin memang ranking pertama. Tapi belum tentu kuat secara kualitas," kata IBH, Sabtu (16/5).

IBH mengklaim sudah mendapat restu dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wagub Dedy Mizwar, serta kader militan PKS seperti Adyaksa Dault. Bahkan. Selain itu, secara sikap Wali Kota Depok Nur Mahmudi sudah mendukung dirinya.

"Hanya belum lewat pernyataan seperti Gubernur dan Wagub Jabar, yang sudah menyatakan dukungan untuk Wali Kota Depok," ungkapnya.

Selain itu, warga Depok puas dengan kepemimpinan PKS. Hal ini berdasarkan survei lembaga independen, pemerintah dan internal partai.

"75% puas dengan kepemimpinan Wali Kota dari PKS".

Dia mengemukakan, saat ini dirinya memang kalah populer dengan Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad. Tapi, menurutnya, populer belum tentu bakal dipilih. Berkaca pada Pemilu Legislatif April tahun lalu, ia menjadi caleg provinsi dapil Depok-Bekasi, yang mendapatkan suara terbanyak di Depok.

"Di Depok saya mendapatkan 28 ribu suara," katanya.

Pada Pilkada Desember mendatang, paparnya, masih mengandalkan perahu Koalisi Merah Putih untuk maju menjadi Calon Wali Kota Depok periode 2016-2021. Saat ini, IBH telah membangun komunikasi dengan PAN dan Gerindra Kota Depok. "PPP juga telah mendukung pencalonan saya".


Sementara, Idris mengatakan saat ini masih dalam masa penjaringan. Tak masalah IBH mengklaim sebagai calon terkuat, sebab dirinya memang berasal dari kader PKS.

"Tanyakan saja ke PKS. Saat ini masih dalam penjaringan. Belum tahu siapa yang bakal dipilih," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini