Presiden Sendiri Penyebab Penyerapan Anggaran Rendah?

Bisnis.com,16 Mei 2015, 14:13 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Presiden Joko Widodo/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Hingga saat ini, masih ada 8 kementerian yang struktur organisasinya belum diteken presiden. Hal ini dikuatirkan akan berimbas pada kelambatan pertumbuhan ekonomi akibat keterlambatan penyerapan anggaran.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan sudah ada dua kementerian lain yang struktur organisasinya telah ditandatangani presiden.

“Perpres struktur organisasi Kementerian PANRB dan Kementerian Luar Negeri sudah ditandatangani Presiden, dan dalam proses pengundandangan di Kementerian Hukum dan HAM,” kata Yuddy seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Sabtu (16/5/2015).

Sementara itu, kedelapan kementerian lainnya yang Perpres struktur organisasinya belum diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah lain Kemenpora, Kementerian  PPN/ BAPPENAS, Kemenhan, Kemenag, Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian KUKM, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Yudi mengatakan dampak keterlambatan penataan kelembagaan terhadap pencairan anggaran dirasakan pada 13 kementerian yang mengalami pergeseran fungsi/perubahan nomenklatur.

Namun, lanjut Yuddy, justru Perpres ke-13 kementerian telah selesai sejak lama. Bahkan penyusunan unit organisasi eselon I sampai eselon IV pada 13 kementerian tersebut telah selesai dilakukan seluruhnya pada akhir Maret 2015.

“Sedangkan untuk kementerian yang tidak mengalami pergeseran fungsi/perubahan nomenklatur pada dasarnya tidak terdapat hambatan dalam pencairan anggaran karena tetap menggunakan unit organisasi yang berlaku,” katanya.

Sebelumnya dalam sidang kabinet paripurna yang digelar hari Rabu (13/5/2015) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur para menteri yang hingga saat ini belum menyelesaikan penataan organisasinya, karena hal ini bisa memperlambat penyerapan organisasi, yang juga berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini