Kinerja KPR pada Kuartal I/2015 Stagnan

Bisnis.com,16 Mei 2015, 10:32 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Survei Harga Properti Residensial (SHPR) menyatakan fasilitas kredit pemilikan rumah atau KPR tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti.

Hasil survei mengindikasikan sebagian besar konsumen yakni sebesar 75,45% masih memilih kredit KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian pada rumah tipe kecil dan menengah.

Tingkat bunga KPR yang diberikan oleh perbankan khususnya bank persero berkisar antara 9% hingga 12%.

Kendati demikian, pada kuartal I/2015 total KPR tercatat Rp317,8 triliun atau tumbuh tipis 0,12% (q-t-q), lebih rendah dibandingkan 2,56% pertumbuhan di kuartal sebelumnya.

"Perlambatan pertumbuhan penjualan properti residensial tercermin dari menurunnya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan kepada sektor properti," tulis Bank Indonesi dalam survei yang dikutip Bisnis.com pada Sabtu (16/5/2015).

Namun kredit KPR tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan total kredit perbankan sebesar -0,23% (q-t-q).

Dari total KPR yang dikucurkan oleh Bank sejak Januari hingga Maret 2015, sebanyak 1,83% masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari pemerintah.

Pencairan FLPP sampai dengan kuartal I tahun 2015 mencapai Rp29 miliar dari target penyaluran untuk tahun 2015 yakni senilai Rp5 triliun.

"Dengan demikian, terdapat dana sebesar Rp4,71 triliun yang belum dimanfaatkan oleh MBR," tulis Bank Indonesia

Padahal, keuntungan menggunakan FLPP adalah MBR dapat memperoleh cicilan rumah dengan bunga tetap sebesar 5% dengan jangka waktu cicilan maksimum 20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini