Proyek Minapolitan Rp1 Triliun di Pekalongan Mangkrak?

Bisnis.com,17 Mei 2015, 22:19 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKALONGAN—Megaproyek minapolitan senilai Rp1 triliun yang digagas Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah hingga saat ini masih stagnan karena dana belum cair.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Pekalongan Aris Sindarcahaya mengakui megaproyek nasional itu memang dirancang sejak 2011 silam.

Namun, dana yang dianggarkan baik dari pemerintah pusat maupun provinsi tidak kunjung cair.

Kondisi itu, ujarnya, berpengaruh terhadap proyek yang menelan dana cukup besar yakni Rp1 triliun.

“Mega proyek digagas pada era pemerintahan Pak SBY. Namun hingga sekarang, tidak perkembangan signifikan,” papar dia di Pekalongan, Sabtu (16/5/2015).

Aris mengutarakan Pemkot Pekalongan tidak sanggup mengeluarkan dana sebanyak itu.

Menurutnya, pemerintah daerah hanya bisa menyiapkan lahan seluas 6,15 kilometer sebagai fasilitas penunjang megaproyek tersebut.
 
Adapun penunjang lainnya, ujar dia, meliputi tambak udang vaname, informasi mangrove, taman mangrove, laboratorium, teknokrat, tambak, fasilitas penunjang budidaya dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP).

“Kami telah menyiapkan fasilitas penunjang dari arah timur Kelurahan Degayu hingga Pabean, termasuk penyusunan Detail Engineering Design (DED)  sudah dibuat. Tinggal menunggu profilnya,” paparnya.

Beberapa proyek lain yang diketahui molor, lanjut Aris, rencana normalisasi sungai untuk tambak oleh Balai Besar wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana dengan besaran anggaran Rp13,2 miliar yang dicanangkan tahun lalu.

Wakil Walikota Pekalongan, Achmad Alf Arslan Djunaid mengatakan minapolitan yang merupakan kawasan industri perikanan terpadu sudah dicanangkan melalui penandatanganan nota kesepakatan bersama atau MoU antara Walikota, Gubernur dan KKP RI.

“Kami tidak tahu alasannya kenapa dana belum cari dari pusat,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini