BI: Ekonomi Dunia Melambat, Ketidakpastian Usaha Berlanjut

Bisnis.com,19 Mei 2015, 15:39 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan pemulihan ekonomi global masih berjalan tidak seimbang dengan risiko di pasar keuangan global yang masih tinggi.
 
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak secepat perkiraan semula seiring dengan lebih rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China.
 
"Prakiraan ekonomi AS tersebut didorong oleh melambatnya kegiatan produksi, terutama akibat menurunnya permintaan eksternal sejalan dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang dunia," ujarnya saat konferensi pers di Gedung BI, Selasa (19/5/2015).
 
Perkembangan ini, lanjutnya, telah mendorong berlanjutnya ketidakpastian waktu dan besarnya kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) di AS. Selain itu ada pula tekanan pembalikan modal portfolio dari emerging markets.
 
Perlambatan ekonomi juga dialami China yang ditandai oleh terus melemahnya sektor perumahan dan produksi manufaktur, meskipun berbagai kebijakan pelonggaran telah dilakukan untuk menahan perlambatan ekonomi.
 
Kendati demikian, perekonomian Eropa diperkirakan terus membaik ditopang pelonggaran kondisi moneter dan keuangan serta dampak penurunan harga minyak.
 
"Perekonomian dunia yang melambat berdampak pada harga komoditas internasional yang masih terus menurun, meskipun harga minyak dunia mulai kembali mengalami kenaikan," kata Agus.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini