Ini Alasan Bank Tak Banyak Rilis Obligasi dan Rights Issue

Bisnis.com,19 Mei 2015, 20:21 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Rencana penerbitan obligasi korporasi semester I tahun 2015. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Aksi penerbitan surat hutang dan rights issue oleh pelaku di industri perbankan diproyeksikan tak banyak digelar pada tahun ini. 

Financial Services Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia Jusuf Wibisana mengatakan dari hasil survei yang mewakili 76% aset perbankan nasional, menunjukkan para bankir menahan opsi untuk menerbitkan obligasi dan rights issue karena situasi pelemahan pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, menurut Jusuf, bankir lebih mengutamakan penghimpunan dana murah pada tahun ini.

“Sehingga 2015 bond issue dan right issue ga banyak dan akan ada kompetisi untuk meningkatkan CASA [current account and savings account],” jelas Jusuf di Jakarta, Selasa (19/5/2015). 

Adapun, di tengah perlambatan ekonomi ini, Jusuf juga memproyeksi aksi anorganik bankir tahun ini tak akan banyak digelar. 

“Saya tidak melihat akan banyak digelar tahun ini,” kata dia. 

Jusuf melanjutkan tahun ini bank lebih berfokus memitigasi risiko kredit. Menurut Jusuf, kondisi tingginya suku bunga, pelemahan nilai tukar rupiah, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sulit dijaga di posisi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini