Bahas Proyek Kereta Bandara, Jokowi Kumpulkan Menteri

Bisnis.com,20 Mei 2015, 16:31 WIB
Penulis: Lili Sunardi
Kereta Bandara sudah dioperasikan dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara. Layanan serupa akan disediakan untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah menterinya untuk membahas kelanjutan rencana pembangunan light rail transit (LRT) dan kereta api bandara.

Dalam rapat kabinet terbatas yang dilakukan di Kantor Presiden, dihadiri oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarany, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badsuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Selain itu, nampak hadir juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

“Hari ini akan dibahas, pertama mengenai LRT dan pembangunan kereta api bandara. Kemudian dilanjutkan mengenai tindak lanjut investasi dari Tiongkok dan Jepang,” kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5).

Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara, sebelumnya mengatakan pemerintah berupaya mengembangkan inner-city tansport, dan inter-city transport yang menghubungkan Jakarta dengan wilayah penunjangnya. Harapannya, moda transportasi tersebut dapat mengurai kemacetan di Ibu Kota.

“Jadi monorail tidak jadi, dan diganti dengan LRT. Ini yang Presiden Jokowi minta dibuatkan studinya. Nanti modelnya akan digarap PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Adhikarya (Persero) Tbk,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan.

Rini menuturkan moda transportasi yang dibangun tersebut nantinya akan terintegrasi dengan mass rapid transit (MRT) yang sedang dibangun. Pengerjaannya pun akan melibatkan beberapa BUMN, sepertu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Industri Kereta Api (Persero).

Pelibatan Jasa Marga sendiri bertujuan untuk memudahkan pengadaan lahan untuk mengembangkan moda transportasi tersebut. “Nantinya LRT bisa saja dibangun di samping jalan tol yang sudah atau, atau bahkan di atasnya,” ujarnya.

Sekedar diketahui, Pemerintah DKI Jakarta berencana membangun tujuh rute LRT, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading sepanjang 21,6 km, Tanah Abang-Pulo Mas sepanjang 17,6 km, Joglo-Tanah Abang sepanjang 11 km, dan Puri Kembangan-Tanah Abang sepanjang 9,3 km.

Lalu Pesing-Kelapa Gading sepanjang 20,7 km, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km, dan Cempaka Putih-Ancol sepanjang 10 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini