Jawa Barat Tingkatkan Mutu Genetika Sapi Pasundan

Bisnis.com,20 Mei 2015, 16:52 WIB
Penulis: Yulianisa Sulistyoningrum
Sapi Pasundang/jabarprov.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Pemda Jabar bekerjasama dengan PT Karya Anugerah Rumpin (KAR) serta menggandeng ilmuwan dari Pusat Penelitian Biotek LIPI dan Universitas Padjajaran berupaya meningkatkan produksi pangan nasional. Salah satunya berupa peningkatan mutu genetik Sapi Pasundan.

Kesepakatan bersama penerapan Iptek Agribisnis Terpadu Berbasis Keanekaragaman Hayati  di Jawa Barat tersebut ditandatangani Rabu (20/5/2015).

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M. Nasir turut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Rekayasa genetik di zaman seperti sekarang ini menjadi tuntutan kebutuhan di masa yang akan datang untuk memenuhi keaneka ragaman hayati. Saya lihat di Jawa Barat sangat besar sekali potensinya," ujar Nasir di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu.

Sementara Gubernur Ahmad Heryawan atau Aher menjelaskan, kerjasama dengan PT KAR dimaksudkan untuk perbaikan di sektor pertanian dan peternakan dengan komoditi asli Jawa Barat yaitu domba Garut dan Sapi Pasundan.

"Sebagai langkah awal, akan dilakukan penelitian dan produksi bibit sapi unggul di PT KAR, juga akan dilakukan peningkatan populasi dan mutu genetik ternak melalui aplikasi IB sexing, pelestarian plasma nutfah, dan perbaikan mutu genetik sapi Pasundan," paparnya.

Sejauh ini, ujar Aher, sudah dilakukan penelitian terhadap sapi pasundan supaya daya tahan kokoh dan berat sapi juga dapat diperbesar dengan berbagai rekayasa genetik yang terus dilakukan pengembangannya oleh peneliti dari LIPI maupun Universitas Padjajaran.

"Kami terus mengembangkan rekayasa genetik tidak cuma sapi tapi yang sedang berjalan sekarang ayam, selanjutnya adalah domba garut," tutur Aher.

Alokasi dana yang dibutuhkan untuk pengembangan sentra penggemukan sapi serta penelitian rekayasa genetik tahun ini dianggarkan sebesar Rp2 miliar.

Tahun depan, bersama dengan program techno park di Sukabumi, pemerintah menganggarkan Rp10 miliar.

Ke depannya, Nasir berharap diadakan penelitian tentang rekayasa genetik pada unggas.

Selain itu, berkembangnya teknologi berbasis agribisnis dapat meningkatkan pasokan pangan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini