Bisnis.com, JAKARTA—Rencana pembatasan kepemilikan saham bank oleh investor asing diproyeksi bakal mengurangi modal bank.
Ketua Asosiasi Bank Asing (Foreign Bank Association Indonesia/FBAI) Joseph Abraham menuturkan sektor perbankan di Indonesia masih terlalu kecil untuk menggarap ekonomi yang besar.
Buktinya, tambah dia, rasio kredit terhadap produk domestik bruto (PDB) baru mencapai 35%, sedangkan negara lain telah mencapai 80%.
Joseph melanjutkan dengan adanya bank asing, menjadi partner untuk menggarap posisi tersebut.
Namun, menurutnya dengan pengetatan kepemilikan saham di bank malah menjadi langkah yang bertolak belakang dalam menggarap pasar Indonesia.
Apalagi karakteristik investor asing, lanjut Joseph, memerlukan kepastian dan kewenangan untuk mengontrol perusahaannya.
“Pembatasan kepemilikan asing oleh Komisi XI sebesar 40% menjadi sinyal negatif bagi investor asing sehingga tak ada yang mau investasi. Akibatnya bisa memicu adanya reduksi modal,” jelas Joseph di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Joseph juga merinci, dalam 2 tahun terakhir tercatat ada dana senilai US$90 miliar untuk kredit sindikasi bagi perusahaan di Indonesia.
Sebanyak 90% dari total kredit tersebut, kata Joseph, berasal dari bank asing.
“Artinya bank asing bisa menyediakan dana jangka panjang dalam valuta asing, di mana bank lokal tak punya. Ini artinya bank asing memiliki posisi saling melengkapi bukan untuk kompetisi,” ujar Joseph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel