Bisnis.com, JAKARTA--Rencana pembentukan mega bank syariah terus didorong oleh beberapa kalangan untuk meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah Tanah Air yang selama ini terus bertahan di level 5%.
Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan bank syariah dengan modal yang kuat diperlukan untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) industri perbankan tahun 2020.
"Bukan soal apa-apa, tetapi ekonomi negeri ini sangat besar. Kita negara dengan kekuatan ekonomi 16 besar di dunia, mesti punya bank besar juga," ucapnya seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (22/5/2015).
Menurutnya, mega bank syariah diperlukan untuk dapat mendukung kegiatan ekonomi nasional. Selain itu, Sigit menilai pasar di Indonesia masih sangat besar, sehingga sayang apabila potensi pasar yang besar ini dinikmati oleh bank asing, bukan oleh bank nasional.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan OJK, total aset bank umum syariah (BUS) per Maret 2015 mencapai Rp198,55 triliun atau meningkat 9,61% secara year on year. Sedangkan aset unit usaha syariah (UUS) meningkat 16,76% dari Rp59,78 triliun menjadi Rp69,80 triliun secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel