Penyerapan Dana Program 1 Juta Rumah Masih Minim

Bisnis.com,22 Mei 2015, 17:13 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Perumahan/Ilustrasi-antara

Bisnis.com, JAKARTA—Penyerapan dana untuk program 1 juta rumah masih minim akibat kurang masifnya pengembang dalam menyediakan pasokan rumah untuk akselerasi program nasional ini.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengatakan hingga kini belum terlihat aksi masif dari pengembang dalam membangun perumahan untuk merealisasikan program satu juta rumah. Padahal, lanjut dia, dana untuk merealisasikan program yang digelar mulai akhir April 2015 tersebut, telah tersedia.

“Dana sudah ada, tetapi supply rumahnya belum ada. Bagaimana kami mau memberikan KPR [kredit pemilikan rumah] kalau belum ada rumah yang dibiayai. Kami meminta keseriusan pengembang untuk menjalankan program pro rakyat ini,” tegas Maryono dalam keterangan resminya yang dikutip Bisnis.com, Jumat (22/5/2015).

Adapun, Maryono mengklaim BTN telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengakselerasi program satu juta rumah. Di antaranya, melalui program KPR dengan uang muka 1% masing-masing untuk pembelian rumah susun milik (Rusunami) pada Maret 2015 dan pembelian rumah tapak di April 2015.

Selain itu, BTN juga menawarkan suku bunga KPR Sejahtera FLPP sebesar 5%, cicilan tetap hingga 20 tahun, serta perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran. Maryono melanjutkan pihaknya juga telah mempercepat proses pengurusan hingga persetujuan KPR menjadi hanya 3 hari kerja.

Di sisi lain, dukungan dana untuk realisasi program satu juta rumah diproyeksikan bakal bertambah. Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mengajukan revisi terkait aturan investasi. Tujuannya, kata Jeffry, agar lebih banyak dana investasi yang bisa ditempatkan perseroan di Bank BTN untuk program nasional tersebut.

Jeffry merinci hingga kini batas maksimal dana yang bisa ditempatkan di Bank BTN yakni senilai Rp10 triliun. Sementara, dana investasi untuk properti yang disiapkan BPJS mencapai Rp20 triliun.

Menurut Jeffry BPJS Ketenagakerjaan juga membantu program satu juta rumah melalui penyediaan lahan dan konsumen. Hingga kini, kata Jeffry, dari 6 lahan yang disediakan perseroan, baru 3 lahan yang belum digarap.

“Jadi masih ada kesempatan bagi pengembang untuk melakukan penawaran,” ujar Jeffry.

Adapun, kerja sama BTN dan BPJS Ketenagakerjaan tercatat telah berlangsung sejak 2006 melalui produk KPR Sederhana Sehat Jamsostek, KPR Jamsostek, dan Kredit Konstruksi Jamsostek. Bank yang berfokus pada KPR ini juga bekerja sama menyalurkan pinjaman untuk pembayaran uang muka rumah bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini