Konsumen Utamakan Sembako, Industri Tekstil Lesu Jelang Lebaran

Bisnis.com,24 Mei 2015, 21:45 WIB
Penulis: Shahnaz Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Industri tekstil dan produk tekstil diperkirakan masih sulit memperbaiki kinerja dalam musim Ramadan dan Lebaran tahun ini akibat perubahan prioritas pembelian masyarakat serta membanjirnya produk impor yang lebih murah.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat mengatakan pihaknya tidak berani menargetkan penjualan baik untuk Lebaran maupun akhir tahun. Sejak awal tahun, industri pertekstilan sudah mengalami perlambatan berkisar 50% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Stok menumpuk di gudang. Tidak ada harapan [untuk Ramadan dan Lebaran] karena waktu sudah pendek,” ujarnya kepada Bisnis.com, Ahad (24/5).

Dia mengatakan ada perubahan gaya konsumsi masyarakat yang saat ini lebih penuh pertimbangan untuk membeli produk tekstil, sebab harga sembako dan kebutuhan primer lainnya meningkat.

Momen lebaran juga belum mampu mengangkat penjualan tekstil dan produk tekstil sebab pasar dibanjiri oleh produk impor asal China yang lebih murah.

“Karena industri manufaktur global lesu berat, China sebagai negara manufaktur terbesar di dunia tentu menderita lebih berat sehingga mereka cari akses pasar agar industrinya jalan. Salah satu yang jadi incaran di Asia Tenggara pasti Indonesia yang penduduknya banyak,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini