Ahok Beri Insentif: Pilih Mana, Tinggal di Tepi Kali atau Rusunawa?

Bisnis.com,25 Mei 2015, 10:38 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan, ratusan bangunan yang berdiri di bantaranKali Ciliwung, RW 01 dan 08, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara akan dibongkar.

Pasalnya, lahan sepanjang 1,5 kilometer itu akan direfungsi sesuai peruntukannya, yakni sebagai jalan inspeksi atau Jl Lingkar Kota Tua. Hal itu mendorong Forum Warga Bantaran Kali Jakarta menuntut pembatalan pembebasan lahan di Kali Ciliwung Jumat (22/5/2015)  pekan lalu.

"Pandangannya sederhana tidak perlu memperalat anak-anak. Yang demo-demo juga datang kesini, selama ini saya katakan, kalian yang marah karena menyewakan rusun," ujarnya di Balai Kota, Senin, (25/5/2015).

Ahok menyatakan, menyewa rumah di kawasan kumuh pinggiran sungai dikenakan biaya Rp300.000 - po500.000 sebulan. Sementara Pemprov DKI menawarkan hunian dengan hanya membayar Rp140.000 ukuran 5 x 6 meter, ada klinik, pembagian Kartu Jakarta Pintar. Beberapa insentif ini dinilai lebih menggiurkan ketimbang hidup di pinggir sungai.

"Saya gampang saja, kalau kamu mau ribut, saya gugat kamu karena kamu menyewakan lahan negara. Nah, kami akan pindahkan kamu, kalau rusun belum siap ya.. belum dipindahkan. Kamu tinggal di sungai ya.. wajar kalau banjir lapor ke media. Kalau tinggal di pinggiran sungai ya.. banjir dong," tegasnya.

Refungsi tersebut rencananya akan menyambungkan antara Jl Krapu (Pompa Pasar Ikan) - Jembatan Kunir/Kencur dan Jembatan Kunir/Kencur - Rel KA Beos Mangga Dua Raya. Masing-masing di kedua lokasi akan direfungsi 5 dan 15 meter dari pinggir Kali Anak Ciliwung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini