ANGKUTAN UMUM: Dishub Sulit Hapus Sistem Setoran

Bisnis.com,25 Mei 2015, 18:37 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Angkutan Umum di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (28/1/2015)/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta mengaku mengalami kesulitan dalam mengajak para pengusaha angkutan umum untuk beralih dari sistem setoran menjadi gaji rutin kepada para supirnya.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dishubtrans DKI Jakarta Emanuel Kristianto mengatakan sulitnya menghapus sistem setoran sebagai salah satu bagian dari upaya revitalisasi angkutan umum di Jakarta lantaran telah mengakar di dunia transportasi Ibu Kota, sehingga bukan perkara mudah untuk mengubah pola pikir para pengusaha agar mulai mau menerapkan gaji rutin kepada para sopirnya.

"Ini pekerjaan besar, karena tidak hanya sekedar teknis, tapi juga harus mengubah mindset. Mengubah kebiasaan orang dari yang biasanya setoran diganti gaji. Kayak yang biasanya makan nasi diganti jadi jagung, itu butuh waktu," tuturnya, Senin (25/5/2015).

Pada rencana revitalisasi angkutan umum di Jakarta, trayek S-66 (Blok M-Manggarai) telah dipilih menjadi proyek percobaan dan saat ini Dishubtrans serta PT Transjakarta sedang melakukan penghitungan kajian mengenai besaran rupiah per kilometer yang akan diterapkan di rute tersebut.

Menurutnya, apabila ke depan kajiannya telah rampung, maka akan langsung dilakukan lelang yang akan diikuti oleh para operator bus.

"Kalau sudah matang, kita akan bertemu dengan pihak operator bus, dengan mekanisme setelah kita dan mereka hitung. Lalu kita lelang, baru kemudian mereka mintanya berapa," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini