RI-China Sepakati Pertukaran 10 Juta Warga

Bisnis.com,27 Mei 2015, 21:29 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP
China/Reuters

Bisnis.com, DEPOK—Demi mempererat hubungan bilateral, China dan Indonesia menargetkan pertukaran sepuluh juta warganya dalam berbagai bidang pada 2020.

Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong mengatakan hal tersebut termasuk dalam mekanisme kerja sama yang hendak dibentuk oleh kedua pemimpin negara‎.

"Tiga mekanisme akan memimpin kerja sama di bidang keamanan politik, ekonomi dan perdagangan, serta humaniora," katanya dalam sambutan di Kampus Universitas Indonesia, Rabu (27/5/2015).

Liu menambahkan, pertukaran masyarakat tersebut akan tersebar di sejumlah sektor yakni pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, media, pemuda, pariwisata, think tank, dan agama. Menurutnya, hal itu adalah upaya untuk mendorong warga kedua negara untuk saling mengenal.

Terkait pertukaran ini, Liu menuturkan, pihaknya dijadwalkan bertemu dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk membahasnya lebih lanjut.

Dia menekankan, kerja sama bilateral China-Indonesia menjadi penting mengingat jumlah penduduk kedua negara yang begitu besar. Jika digabungkan, total penduduk China-Indonesia mencapai 1,6 miliar jiwa yang mewakili seperempat total penduduk dunia.

"Kerja sama ini tidak hanya membawa kesejahteraan pada kedua negara, tetapi juga berkontribusi penting bagi Asia, bahkan dunia," ungkapnya.

Di bidang ekonomi, Liu menyoroti kesamaan megaproyek maritim Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo. ‎Xi Jinping memasang target kerja sama ambisius untuk membangun jalur ekonomi Jalan Sutera dan Jalur Sutera Maritim modern.

Dia mengklaim rencana tersebut disambut baik oleh lebih dari 60 negara di kawasan. Proyek itu juga dinilai akan meningkatkan kooperasi di bidang infrastruktur.

Salah satunya tercermin dari pendirian Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang ditargetkan beroperasi awal tahun depan. Dalam lembaga multilateral itu, Indonesia tercatat sebagai salah satu anggota pendiri dari total anggota yang kini berjumlah 57 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini