Gas Langka di Pekanbaru, Pertamina Siapkan 12.000 Tabung Dalam Dua Hari

Bisnis.com,27 Mei 2015, 20:19 WIB
Penulis: Gemal Abdel Nasser P.
Tabung elpiji 3 kg/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pertamina dan Pemerintah Kota Pekanbaru menyediakan 12.000 tabung gas bersubsidi di setiap kecamatan  untuk menutupi kelangkaan tabung gas 3kg di Pekanbaru.

Excecutive Sales LPG V Pertamina Riau Mahfud Nadyo mengatakan dalam operasi pasar yang digelar dua hari itu, di hari Rabu (27/5/2015) dan Kamis (28/5/2015) warga Pekanbaru bisa membeli tabung gas itu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) di setiap kelurahan di seluruh kecamatan. 

"Masing-masing Kecamatan dapat 1000 tabung. Kita menggelar operasi pasar  di 12 kecamatan di Pekanbaru atas permintaan dari Dinas Peerdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru," ungkapnya.

Warga yang kurang mampu bisa langsung ke kantor lurah atau camat terdekat. Operasi pasar itu tersedia di Kelurahan Suka Ramai, Tangkerang Barat, Labuhan, Tanjung Rhu, Tuah Karya, Tangkerang Utara, dan Kulim Atas. Kelurahan Padang bulan, Rumbai Bukit, dan Limbungan. Kemudian Kantor Camat Sukajadi, Sail dan Payung Sekaki.

Warga bisa membeli tabung gas dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) atau surat rekomendasi dari Ketua RT setempat. Masing-masing keluarga hanya bisa membeli satu tabung gas agar tidak terjadi penimbunan.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman berharap masyarakat tidak lagi mengeluhkan langkanya tabung gas elpiji subsidi. ”Kami berharap dengan operasi pasar serentak bisa mengatasi permasalahan kelangkaan gas,” katanya.

Pemerintah masih menduga penyebab kelangkaan tabung gas elpiji itu terjadi karena adanya penimbunan dan penyelundupan ke Kepulauan Riau karena provinsi itu tidak lagi mendapatkan subsidi gas. "Tujuh pangkalan nakal sudah kita tindak. Kita berikan rekomendasi untuk ditutup," kata Irba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini