Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan yang bersumber dari pembiayaan multiguna diperkirakan baru akan berkontribusi signifikan dalam portofolio perusahaan pembiayaan pada tahun depan.
Sampai saat ini, beberapa perusahaan masih belum menentukan bentuk pembiayaan multiguna yang akan menguntungkan perusahaan. Multifinance menyatakan pihaknya masih akan mengkaji secara mendalam produk yang sesuai untuk nasabahnya pada tahun ini.
Evy Indahwati, Direktur Utama Radana Finance Tbk. menargetkan pihaknya akan memperkenalkan produk itu paling lambat pada awal tahun depan karena masih melakukan studi.
“Paling lambat tahun depan kami baru launching. Kami jajaki terlebih dahulu saat ini,” katanya belum lama ini.
Selama ini, Radana Finance fokus menyalurkan motor baru, motor bekas dan mobil bekas. Dengan beleid perluasan usaha yang diteken Otoritas Jasa Keuangan akhir tahun lalu, pihaknya memperhitungkan untuk bisa memberikan kredit multiguna dalam bentuk produktif dan konsumtif.
Kendati anggaran dasar perusahaan telah disesuaikan untuk masuk ke sektor multiguna, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. menargetkan baru akan memperkenalkan produk yang ditawarkan pada kuartal IV/2015.
Direktur Keuangan Adira Finance I Made Dewa Susila mengatakan pihaknya masih mempelajari struktur nasabah Adira Finance dalam menentukan produk pembiayaan multiguna yang sesuai.
"Nasabah kami 90% itu menengah ke bawah. Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan mereka terkait multiguna ini," katanya.
Selama ini, Adira Finance fokus menyalurkan motor dan mobil, baik baru dan bekas. Pada kuartal I/2015, penyaluran motor berkontribusi terhadap 57% total pembiayaan baru sebesar Rp4 triliun sedangkan mobil Rp3triliun. Dari keseluruhan penyaluran, kontribusi kendaraan bekas mencapai 39%.
Berdasarkan catatan Bisnis, beberapa multifinance sudah melontarkan ketertarikan untuk menggarap produk multiguna, seperti pembiayaan pendidikan oleh PT Mandiri Tunas Finance dan PT Federal International Finance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel