Jokowi Tak Ingin Groundbreaking Proyek Infrastruktur Hanya Seremonial

Bisnis.com,28 Mei 2015, 19:54 WIB
Penulis: Ana Noviani
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla sebelum memimpin jalannya sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015)./Antara-Andika Wahyu
Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo tak ingin pencanangan tiang pertama atau groundbreaking proyek infrastruktur hanya bersifat seremonial tanpa diikuti realisasi pembangunan proyek secara fisik.
Jokowi menuturkan saat ini sudah cukup banyak proyek infrastruktur yang dimulai pembangunannya atau groundbreaking. Salah satu yang paling anyar adalah proyek New Makassar Port yang diresmikan Jokowi pada Jumat (22/5). 
"Saya tidak ingin ada kesan groundbreaking hanya seremonial tetapi tindak lanjutnya tidak cepat. Ke depan, saya ingin dikerjakan dulu, jalan selesai 2-3 kilometer, baru saya datang," ujarnya dalam pembukaan rapat terbatas, Selasa (26/5). 
Presiden menegaskan keinginannya agar 1-3 bulan setelah groundbreaking, pembangunan fisik proyek-proyek infrastruktur sudah dapat terlihat. 
"Yang ingin saya lihat adalah setelah sebulan, dua bulan, tiga bulan, groundbreaking di lapangannya seperti apa? Sudah berapa persen?" imbuhnya. 
Hal serupa juga berlaku pada proyek pelabuhan yang digadang menjadi kunci pengembangan ekonomi maritim. Dari lima pelabuhan besar yang akan dibangun, Jokowi sudah meresmikan dimulainya pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan New Makassar Port. Pada Juli, Presiden dijadwalkan melakukan groundbreaking Pelabuhan Baru Sorong seluas 7.000 hektare.
"Pelabuhan juga begitu. Alat berat sudah datang saya datang, sudah kerja 1-2 bulan, baru saya datang. Saya datang, posisi sudah kerja," kata Jokowi.  
Rapat terbatas tentang infrastruktur tersebut antara lain dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri PPN/Bappenas Andrinof Chaniago. Menteri-menteri tersebut merupakan anggota Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini