Bisnis.com, SURABAYA - PT PAL Indonesia menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengembangkan teknologi perkapalan dalam mendukung proyek tol laut dan poros maritim.
Direktur Utama PAL Indonesia, M. Firmansyah Arifin mengatakan kerja sama lebih difokuskan pada pengembangan teknologi agar tercipta kapal yang efisien dan memiliki daya saing tinggi.
"Mereka (BPPT dan ITS) nantinya akan mengembangkan teknologi dan kami yang mengaplikasikannya dalam pembangunan sebuah kapal," katanya seusai menandatangani nota kesepahaman (MoU) PAL-BPPT-ITS di Surabaya, Kamis (28/5/2015).
Direktur Produksi PAL, Edy Widarto menjelaskan pengembangan teknologi yang dibutuhkan oleh galangan saat ini adalah teknologi membuat kapal yang ramah lingkungan, irit bahan bakar, tingkat kebisingan yang rendah dan memiliki jangkauan radar yang luas.
"Tuntutan kapal-kapal sekarang ini adalah yang low vibration, low noice lalu tidak mudah terdeteksi radarnya, sampai teknologi untuk ranjau kapal. Hal-hal seperti ini yang harus dikembangkan oleh perguruan tinggi, sedangkan PAL bertugas mendesign dan memproduksinya," ujarnya.
Rektor ITS Joni Hermana mengatakan para akademisi telah siap dalam mengembangkan teknologi perkapalan. Bahkan sejak pemerintah menggaungkan program tol laut, ITS sebelumnya sudah melakukan berbagai pengembangan dan penelitian, seperti kapal yang tidak mudah terdeteksi radar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel