Harga Tiket Pekanbaru-Jakarta Anjlok Sampai 35%, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,28 Mei 2015, 16:30 WIB
Penulis: Gemal Abdel Nasser P.
Suasana bandara/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU - Harga tiket Pekanbaru-Jakarta di setiap maskapai penerbangan mengalami deflasi hingga 35% menyusul penumpang penerbangan yang turun drastis dalam beberapa pekan terakhir.

Ketua Asosiation of The Indonesian Tour and Travel Agency (ASITA) Ibnu Mas’ud mengungkapkan penurunan penumpang penerbangan Pekanbaru turun sekitar mencapai 40%. Ibnu mengatakan rerata penumpang perminggu biasanya mencapai 10.000 orang. Namun, turun menjadi 6.000 penumpang dalam beberapa pekan terakhir ini.

“Kondisi penerbangan saat ini susah. Tiket pesawat trurun sekitar 35% di setiap maskapai. Karena penumpang turun,” kata Ibnu Mas’ud, Kamis (28/5/2015).

Salah satu contoh turunnya tiket pesawat ialah maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Biasanya, tiket dijual paling rendah Rp1,2 juta sampai Rp1,5 juta. “Sekarang tiket pesawat Garuda Indonesia paling murah Rp800.000-an,” jelasnya.

Ibnu mengatakan penyebab menurunnya penumpang karena kondisi perekonomian sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. ASITA Riau hanya bisa menunggu dan pasrah terhadap kondisi ini.

“Penyebabnya karena daya beli masyarakat yang menurun. Perekonomian sekarang sedang sulit. Jadi, penumpang juga turun drastis. Ini tidak ada solusinya. Mau bagaimana lagi,” katanya. 

ASITA memprediksi lonjakan penumpang akan terjadi lagi di suasana Lebaran nanti. Pada 2014, Dinas Perhubungan Provinsi Riau mencatat 4.618 setiap hari atau sekitar 22.000 di setiap minggunya. Harga tiket di pada Lebaran tahun ini diprediksi meningkat hingga 200%.  

“Penumpang pasti melonjak di suana Lebaran. Masyarakat tetap akan membeli tiket, kareena masyarakat memang sudah merencanakannya. Karena masyarakat butuh. Sama halnya seperti umroh dan haji. Masyarakat akan tetap membeli berapapun harga tiket haji dan umroh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini