Cara Menpora Benahi PSSI, Mencari Tikus Lumbung Dibakar

Bisnis.com,30 Mei 2015, 21:23 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Menpora Imam Nahrawi/Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Akhirnya FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia sehingga tak bisa lagi terlibat dalam aktivitas sepak bola internasional setelah Menpora Imam Nahrawi atas nama Pemerintah Indonesia terus menolak mencabut SK pembekuan PSSI.

Perkembangan ini benar-benar mengecewakan bagi setiap insan sepak bola Indonesia yang mengerti betul bahwa tanpa kompetisi pembinaan dan perbaikan di bidang sepak bola adalah nol besar.

Langkah Menpora membekukan PSSI dengan alasan memperbaiki persepakbolaan nasional sungguh sangat patut disayangkan. Ini ibarat mencari tikus di lumbung padi, tikus gagal didapat, lumbung pun dibakar, sehingga hancurlah semua kebaikan yang telah dibangun.

Bahwa PSSI perlu pembenahan iya. Bahwa PSSI tidak bisa mengabaikan ke-Indonesia-annya dan tak melulu manut kepada FIFA, itu pun iya. Namun lantas mengambil langkah membekukannya, sungguh langkah yang yang patut disayangkan.

Apa lagi berpikir bahwa ada yang bakal mampu menggantikan peran PSSI menaungi jalannya kompetisi, sudah pasti itu tidak bakal ada. Tak akan ada klub yang bertindak bodoh dengan mengikuti kompetisi yang digulirkan oleh institusi di luar yang diakui FIFA. Sederhana saja, itu akan sia-sia, percuma, kecuali kalau hanya untuk menjaga kebugaran yang tentu saja jauh dari pertandingan kompetitif.

Yang sangat menyakitkan, Presiden Joko Widodo membenarkan langkah ‘membakar lumbung padi’ ala Menpora Imam Nahrawi ini. Apa lagi dengan berpesan agar kompetisi di daerah bisa terus berjalan. Ini pernyataan yang tidak mungkin dilaksanakan, karena perangkat pertandingan pun milik PSSI.

Yang tak kurang lagi menyakitkannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun diabaikan oleh Menpora. Agum Gumelar, tokoh sepak bola nasional yang begitu disegani oleh setiap tokoh bola nasional, juga tidak dianggap oleh Menpora. Padahal Wapres sudah menyatakan, kalau mau membenahi, bukan PSSI-nya dibekukan, tapi arahkan ke personil yang bermasalah. Baca: JK Sindir Pembekuan PSSI

Lagi-lagi sangat menyakitkan, keputusan sanksi FIFA jatuh ketika Timnas U-23 yang seharusnya bertarung di Sea Games 2015 baru tiba di Singapura untuk memulai pertandingan yang sesuai dengan jadwal pada 2 Juni.

Entah bagaimana nasib Indonesia di Sea Games dan juga selanjutnya di Asian Games. Menpora harus benar-benar diingatkan bahwa memperbaiki sepak bola nasional termasuk PSSI-nya bukan dengan cara membakar ‘lumbung padi’ yang merusak apa saja yang telah dibangun dengan susah payah.

Terakhir, saya jadi teringat ketika RM Roy Suryo dulu ditunjuk sebagai Menpora, ternyata dia, yang dianggap tak paham bola, berhasil membenahi persepakbolaan nasional. Menteri yang sekarang, yang berasal dari daerah yang menjadi salah satu kiblat persepakbolaan nasional, kok malah jadinya begini ....

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini